Hai, minna-san!
Sudah bertahun-tahun kita tak jumpa yak.. (Lebay amat!)
Aku kangen nih ama minna..
Kita curhat lagi yuk!
Dari pada lama-lama lanjut aja yak gan!
Sudah bertahun-tahun kita tak jumpa yak.. (Lebay amat!)
Aku kangen nih ama minna..
Kita curhat lagi yuk!
Dari pada lama-lama lanjut aja yak gan!
Let’s start the story..
========================================================
Inilah diriku, inilah aku..
Sudah 1 tahun lebih
4 bulan 4 hari aku terus
menyukainya.
Aku juga heran, entah kenapa aku sama sekali gak bisa move on ke orang lain.
Aku ingin, tapi gak bisa!
Yang kebayang hanya DIA saja.
What’s would I do??
Aku juga heran, entah kenapa aku sama sekali gak bisa move on ke orang lain.
Aku ingin, tapi gak bisa!
Yang kebayang hanya DIA saja.
What’s would I do??
Banyak kenangan manis dan pahit bersamanya.
Kenangan pahit yang sampai sekarang masih terbayang sakitnya.
Sampai rasanya ingin hilang saja dari muka bumi ini.
Tetap kutahan sampai detik ini.
Apa yang membuatku bertahan sampai sekarang?
Kenangan pahit yang sampai sekarang masih terbayang sakitnya.
Sampai rasanya ingin hilang saja dari muka bumi ini.
Tetap kutahan sampai detik ini.
Apa yang membuatku bertahan sampai sekarang?
Menurutku, DIA-lah yang membuatku bertahan.
Tetapi dia juga yang membuatku sakit.
Aku bingung..
Mengapa bisa seperti ini?
Tetapi dia juga yang membuatku sakit.
Aku bingung..
Mengapa bisa seperti ini?
Aku suka padanya, apa hanya itu?
Apa yang dia perbuat hingga aku dapat bertahan sampai sekarang?
Apa yang dia perbuat hingga aku dapat bertahan sampai sekarang?
Padahal dia hanya menemaniku di setiap
saat.
Di setiap angan-ku.
Di setiap angan-ku.
Padahal ngobrol secara langsung aja gak pernah.
Gak pernah menyapa sejak kelas 8.
Kami bener-bener yang liat aja enggak.
Nyapa aja enggak.
Apalagi ngobrol, sama sekali gak pernah.
Bukankah bagi orang lain, ini peluang besar untuk move on?
Tetapi hampir setiap saat dia selalu
mendengarkan curhatanku.
Cerita mimpiku.
Angan-ku.
Impianku.
Dia pasti selalu siap mendengarkannya.
Aku kagum, ternyata ada ya orang yang seperti itu.
Cerita mimpiku.
Angan-ku.
Impianku.
Dia pasti selalu siap mendengarkannya.
Aku kagum, ternyata ada ya orang yang seperti itu.
Walaupun hanya sebatas SMS.
Aku merasa dia yang selalu menemaniku.
Di saat aku sedih, kesal, bête, sampai senengnya bukan kepalang.
Dia selalu ada.
Aku merasa dia yang selalu menemaniku.
Di saat aku sedih, kesal, bête, sampai senengnya bukan kepalang.
Dia selalu ada.
Memang, banyak cowok selain dia yang dekat
denganku.
Cewek juga pastinya banyak dong.
Tetapi yang menurutku sangat dekat dibandingkan siapapun.
Itu… Cuma DIA.
Cewek juga pastinya banyak dong.
Tetapi yang menurutku sangat dekat dibandingkan siapapun.
Itu… Cuma DIA.
Aku juga tidak menyangkanya.
Dialah yang pertama kali tahu curhatanku.
Sahabat2ku yang lain juga tahu.
Tapi yang pertama kali itu.. Ya, DIA.
Dialah yang pertama kali tahu curhatanku.
Sahabat2ku yang lain juga tahu.
Tapi yang pertama kali itu.. Ya, DIA.
Dia sudah banyak membantuku.
Dalam kehidupanku.
Dia sudah banyak berkembang.
Jauh lebih tinggi dibandingkan saat itu.
Saat pertama kali kami bertemu.
Dalam kehidupanku.
Dia sudah banyak berkembang.
Jauh lebih tinggi dibandingkan saat itu.
Saat pertama kali kami bertemu.
Aku jadi ingat.
Pertama kalinya aku menceritakan kehidupan pribadiku.
Ya, kepada dia, bersama dengan temanku yang satu lagi.
Pertama kalinya aku menceritakan kehidupan pribadiku.
Ya, kepada dia, bersama dengan temanku yang satu lagi.
Saat kelas 7, aku selalu memikirkan
mantanku yang dulu.
Rasa pedih yang tak kunjung hilang.
Dapat ku ringankan dengan menumpahkannya pada orang lain.
Aku menceritakan pengalaman pahitku padanya.
Pada DIA.
Rasa pedih yang tak kunjung hilang.
Dapat ku ringankan dengan menumpahkannya pada orang lain.
Aku menceritakan pengalaman pahitku padanya.
Pada DIA.
Sampai di kelas 8, aku baru sadar bahwa aku
menyukainya.
Mengapa
aku baru menyadarinya?!
Saat itu kelas 8.C. Rabu, 3 November 2011
Kami sedang belajar tanpa guru.
Aku baru sadar, padahal gak ada guru, tapi kelas kami tetap diam. (Hebat!)
Waktu itu, aku masih duduk sebangku dengan Coco.
Si Dia di belakangku.
Kami sedang belajar tanpa guru.
Aku baru sadar, padahal gak ada guru, tapi kelas kami tetap diam. (Hebat!)
Waktu itu, aku masih duduk sebangku dengan Coco.
Si Dia di belakangku.
Saat itu, Si Dia sedang meminjam Drawing
Pen’ku yang 0.3.
Saat aku ingin mengambilnya kembali.
“ Nih….” katanya sambil menjaga jarak denganku.
“ Balikin!!” bentakku.
“ Ya sini,” jawabnya enteng.
Saat aku ingin mengambilnya kembali.
“ Nih….” katanya sambil menjaga jarak denganku.
“ Balikin!!” bentakku.
“ Ya sini,” jawabnya enteng.
Aku pun bangun dan segera menuju tempat
duduknya.
Tetapi dianya malah menjauhkan bulpenku dari jangkauanku.
Akhirnya aku berusaha untuk mengambil bulpenku.
Tetapi tangannya malah makin jauh!
Dan aku tidak sadar kalau posisiku itu sudah terlalu dekat denganya.
Tiba-tiba..
“ CIEEEEE~” teriak satu kelas sambil melihat ke arah kami.
Saat itu mukaku benar-benar sangat merah.
Aku malu..
Rasanya berdebar.
Tetapi dianya malah menjauhkan bulpenku dari jangkauanku.
Akhirnya aku berusaha untuk mengambil bulpenku.
Tetapi tangannya malah makin jauh!
Dan aku tidak sadar kalau posisiku itu sudah terlalu dekat denganya.
Tiba-tiba..
“ CIEEEEE~” teriak satu kelas sambil melihat ke arah kami.
Saat itu mukaku benar-benar sangat merah.
Aku malu..
Rasanya berdebar.
Aku baru menyadarinya sekarang.
Itulah awalnya aku suka sama dia.
Asal mulanya sampai aku merasa seperti ini.
Mengapa Tuhan memberikan rasa ini?
Itulah awalnya aku suka sama dia.
Asal mulanya sampai aku merasa seperti ini.
Mengapa Tuhan memberikan rasa ini?
Jika dipikirkan terus rasanya hampa.
Seperti ada yang hilang dari dalam perasaanku.
Apa?
Apa yang hilang?
Rasa hampa ini namanya apa?
Aku ingin tahu.
Tetapi aku tidak dapat menemukan jawabannya.
Seperti ada yang hilang dari dalam perasaanku.
Apa?
Apa yang hilang?
Rasa hampa ini namanya apa?
Aku ingin tahu.
Tetapi aku tidak dapat menemukan jawabannya.
Kesal? Bukan.
Marah? Kayaknya bukan.
Sedih? Tidak.
Senang? Sepertinya tidak.
Girang? Gak mungkin kali.
Marah? Kayaknya bukan.
Sedih? Tidak.
Senang? Sepertinya tidak.
Girang? Gak mungkin kali.
Apa?
==========================================================
Yap.. Akhirnya selesai juga.. Aku agak bingung
dengan postinganku kali ini. Tapi walaupun begitu, aku ingin sekali
mem-postingnya. Lagi pula kan sudah lama tidak ku update kan? ^^;
Sudah saatnya aku undur diri.. Nanti
jikalau ada waktu, akan kumasukkan cuplikan yang menarik (kalau aku tidak lupa
ya #plak) Nahh, Sampai jumpa di lain waktu.. Maaf jika ada kata-kata yang tidak
berkenan dihati para agan sekalian. Arigatou nee~ Jya neee~ XD
Jangan lupa baca yang http://meitanteithady.blogspot.com yak! (promosi nih)
Salam
Belut