Haii minna-san.. Bertemu lagi dengan kami yang unyu-unyu dan kawaii kawaii (?) dalam acara Kisah Percintaan Seorang Belut sesi AnsQuest. Disini kalian bisa bertanya apa saja layaknya Question and Answer biasa. Belut akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin dan sekeren-kerennya (?).
Mari kita mulai.. XD
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Ans :
Yak, dapat dilihat dari post sebelumnya. Kalian pasti pernah merasakan yang namanya "Sedih dan Kesal tiba-tiba". Siapa sih yang ndak bete ketika kalian udah bikin planning tiba-tiba batal gitu aja dan bikin jadwal kita jadi meleset. Biasanya nih golongan darah AB bakal ngamuk habis-habisan. Apalagi yang bikin rencana kalian gagal ini orang lain yang tiba-tiba ngebatalin janjinya mendadak dan dengan alasan yang cukup menyebalkan. #Wokeh.
Tetapi kita harus sabar ngadepinnya, guys. Walaupun kesal, kita harus berani memaafkan. Kalau kayak gitu terus? ehm.. #GamparinAjaOrangnya.
Yup, dia harus belajar bagaimana caranya konsisten dengan janjinya. Mana ada si orang yang seneng ketika temennya atau sahabatnya tiba-tiba ngelanggar janji. Contohnya kayak gini :
A : Woi, lu dimane? Udah gue tungguin nih..
B : Sorry yaa, aku ndak bisa... Tiba-tiba diajak sama temen nih..
A : YEEEEIII.. UHUY... UHUY!! GAK BISA YEEE... *GirangMakLampir* HIHIHIH~ *GoyangDuyuk* *HipHipHura* *Dugem*
Yak, Gak mungkin.. gitu. :| Ya, gitu. *Krik*
Atau bagi kalian yang gampang baper? Hmm.. Mungkin berikut cuplikannya :
A : Woi, lu dimane? Udah gue tungguin nih..
B : Sorry ya, aku ndak bisa.. Tiba-tiba diajak temen nih..
A : Jadih! Kamuh..... *EffectNangisSinetron* uhuk.. uhuk.. Kamu ninggalin akoeh??! Jadi selama ini akoeh dianggap apa.. uhuk.. *EffectBatukNgenes* hiks hiks.. *NangisNgehekMeperIngus*
Gak gitu juga.. sih.. :| *krik*
Intinya gan, kita harus menepati janji kita dengan orang lain. Konsisten bisa atau enggak. Dan yang pasti liat-liat kalau ngebatalin janji. Apakah kita dalam keadaan emergency atau tidak. Berikut cuplikannya :
A : Woi, lu dimane? Udah gue tungguin nih.
B : Aduh, sorry ya. Aku ndak bisa. Ortuku ngajak pergi. Sorry ya.
A : Ohh.. Oke.. gak apa kok.. Santai mas bro..
Itu keadaan emergencynya. :v Kalau yang kalian maksud emergencynya kayak cuplikan yang satu ini, dijamin sanak saudara dan sahabat kita yang jomblowers bakal sakit hati :
A : Woi, lu dimane? Udah gue tungguin nih.
B : Aduh, sorry gak bisa. Aku diajak sama pacar akuhh.. Sorry yaa.
A : *NyanyiLaguYovien'Nuno"SakitHati"*
Ya, memang. Pertemanan dan Percintaan adalah dua hal yang sangat sulit digabung. Aku sendiri pun tidak terlalu suka menggabungkan waktu "saat" aku bersama teman dan saat bersama seorang pujaan hati. Kenapa? Cobain aja.. :V Jika anda bisa menggabungkannya dalam waktu yang cukup lama tanpa ada yang mengeluh atau risih, sekecil apapun itu pemberontakan. Saya akui anda HEBAT.
Inget gan, jangan bikin seseorang sakit hati, nanti hukum karma lho.. :V #SalahFokus. Kita juga harus berperasaan saat membatalkan janji kita, karena kecil besarnya pasti dia mengalami kekecewaan.
So, consistence is a one of important things #bruh.
- Quest :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 28 Juli 2015
Hari ini pergi ke UMN. Ya, biasa deh kegiatan anak SMA selain duduk di bangku dan menulis diatas meja, tak lepas pula dari yang namanya visit kampus sebagai referensi masa depan cerah. Aku memang tertarik dengan dunia Design Komunikasi Visual atau yang biasa akrab disebut DKV.
Selain banyak hal yang ingin kulakukan di jurusan DKV, seperti membuat film, iklan, majalah, undangan dan lain sebagainya, aku juga ingin membuat animasi. Ya, animasi jepang yang biasa disebut Anime memang menarik banyak minat orang Indonesia saat ini. Makanya aku ingin sekali membuat film animasi 2D.
Aku juga tertarik dengan sinematografinya. Aku suka memotret. Salah satu hobi dan citraanku yang tak bisa lepas semenjak SMA. Y'know, melihat obyek yang indah yang sayang jika tidak di dokumentasikan, itulaah yang membuat aku tertarik dengan dunia sinema/fotografi.
Sayangnya, itu bukan panutanku untuk hidup di dunia, tetapi aku tetap mendalami kedokteran, disamping pekerjaanku yang saat ini adalah design undangan.
So, aku habis muter-muter gedung yang keliatannya keren gitu. Dan kudapati diriku kelelahan saat ini.
Pulangnya aku jalan-jalan sama Pii ke Balekota. Harusnya kemarin, tapi yasudahlah, aku tidak ingin membahasnya. Hal itu membuatku kesal. Seharusnya aku sendirian kesana. Kebetulan saat itu Pii memintaku untuk mengantarnya ke tempat les dan kebetulan (lagi?) dia mau ikut ke Balkot, dan jadilah kudapati diriku berdua dengannya.
Aku merasa ndak enak hati sebenarnya. Bukan, bukan karena Pii ikut, cuma memang keadaan hatiku yang lagi tak menentu #eaa. Sebenarnya selain membeli keperluan sekolah, aku ingin refreshing dari kekecewaanku.
Okeh, mau tak mau sepertinya harus kujelaskan disini. Jadi, kemarin #Flashback
.
.
.
Pada suatu hari, hiduplah seorang pangeran dari negeri dongeng #SALAH. Ia meminta seorang Belut untuk menemaninya ke sebuah tempat penampungan kertas (baca : bank) esok hari. Belut yang saat itu juga sibuk dengan berbagai kerjaannya kemudian melihat jadwalnya dan setuju untuk mengantarnya, kebetulan ia ada perlu ke sana untuk membeli peralatan kerja (baca : alat tulis) untuk esok lusa.
Hari berganti, Belut menunggu di rumah dan bersiap-siap. Daftar barang yang harus dibeli juga sudah tersedia. Hingga lama ia menunggu tak ada kabar. Akhirnya ia memutuskan untuk memberikan pesan pada sang pangeran.
"Kalau ada apa-apa bilang aja, aku ada di rumah mau mandi dulu." Belut menempelkan hapenya di dagunya sambil melihat keatas, berharap pesannya cepat dibalas.
Lama ia menunggu sampai sang Belut bingung harus bagaimana, dilema antara ingin berangkat atau menunggu dulu. Akhirnya ia mengirim pesan lagi yang berisi "Jadi gak si?" Ya, Belut mulai resah, apa yang membuatnya lama sekali. Ia tak tahu.
Lama... Itu yang ada di pikirannya. Tetapi ia tetap menunggu sampai ada pesan masuk yang ditandai dengan bunyinya yang nyaring "PING". Ia buka pesan tersebut yang berisikan "Udah. wkwkw.. Aku diajak jalan sama temenku, dan jujur aku gk bisa nolak, karena aku jalan sama temenku yang suka sama temenku yang ngajak jalan itu,"
"Hmph!" Belut mengembungkan pipinya. Satu yang ia pikirkan saat itu. Kesal. Ya, Kesal. Apalagi sebutannya? Ya, Kesal.
Belut memilih untuk tidur dan mengabaikan pesan tersebut. Sambil meringkuk bersama dengan guling kesayangannya yang setia, memendam rasa kesal itu sendiri. Baginya itu lebih baik.
.
.
.
"Ya, Begitu Pii.." Jelasku. Kami membicarakan hal ini berdua di sebuah cafe (?) apa nyebutnya? kios? bar? toko? ya apalah itu. Oh, sebut saja Calais. Sambil meminum segelas honey milk tea dengan pudding coklat membuat pembicaraan begitu lancar. Ya, cuma dia yang tahu aku sedang kecewa saat itu.
Dan ia menyarankanku untuk bilang, setidaknya dia tidak seperti itu lagi. Tapi.. Sifatku yang satu ini tak bisa mengatakannya secara langsung. Aku memang bukan tipe penyimpan dendam, tetapi aku mudah kecewa, dan untuk mengetahui aku sedang kecewa juga membutuhkan kepekaan yang tinggi, karena aku tidak akan menunjukkannya secara langsung. Tipe yang merepotkan. Lebih lengkapnya ada di post sebelumnya tentang "Mengapa Aku sedang Sedih dan Kesal Akhir-akhir ini?" :v #promote.
Aku juga tak ingin yang lain tahu jika aku sedang kecewa. Aku pun berperilaku seperti biasa. Makanya, butuh kepekaan tinggi untuk menyadarinya.
Sampai saat ini cuma Pii dan kalian yang menbaca artikel gaje ini yang tahu. :v
.
.
.
Sebenarnya saat itu aku juga memiliki niat untuk memberikan point-point positif di dalam pikiranku dengan mengajaknya ke Balekota hari ini (baca : saat ini). Tetapi sesaat sebelum aku dan Pii berangkat, terlihat ia bersama teman ceweknya bersiap-siap. Secara cepat, aku memutar otak dan menghapus kata "mengajak" dan diganti dengan "pergi secepat mungkin".
Perasaanku panas, tetapi juga sedih. Aku kesal juga dengan diriku yang tidak bisa berkata banyak. Ya, memang salah satu sifat jelekku dan aku harus melatih diriku sendiri.
Saat itu aku mengalami kekecewaan 2x berturut-turut.
.
.
.
Hari sudah menjelang malam. Aku dan Pii memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami kali ini. Setidaknya aku berusaha untuk membuat diriku tidak kecewa lagi.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 29 Juli 2015
Ya, hari ini masih kututupi perasaan kecewaku yang masih tersisa. Aku bersikap seolah tidak ada apa-apa. Hanya mungkin aku agak sensi dengannya. "Ambek!" Ya, sebenarnya memang beneran si. Tapi yasudahlah.
Aku, bersama dengan Pii dan pangeran makan bekal di kantin saat pulang sekolah. Aku berusaha untuk menghilangkan rasa kecewaku. Ya, awalnya memang sensi, tetapi, di real, aku memang tidak bisa mengabaikan orang lain. Bukan tidak bisa, hanya sulit bagiku untuk melakukannya. Coba kalau kalian berada di posisi yang diabaikan, pasti sedih.
Setelah makan, ia adasepiring sparing melawan anak futsal kelasku. Aku ingin menghilangkan rasa kecewaku dengan "Menangkan pertandingan kali ini buatku!" jariku menunjuk padanya.
Saat pulang, aku dan Pii jalan-jalan ke Istana Boneka. Bukan yang di dufan. :v Yang di Dufan itu serem. Hem. Pii ingin mencari hadiah untuk Meme. Akhirnya kami patungan beli bonekayang mirip dia yang paling murah yang unyu.
Aku suka boneka di sana. UNYUUU~ Aku suka anjing husky, dan disana ada. :") Tapi... Sudahlah. Aku ingin menabung. Mungkin ndak akan kesampaian tu boneka. Tapi sudahlah.
Saat pulang, tidak kusangka ia berhasil melewati tantanganku dengan pesan yang bertuliskan "Menang," Aku bingung harus senang atau yahhh.. Karena dia melawan kelasku. Artinya kalau dia menang, berarti kelasku kalah. Kan..... gimana gitu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Yak begitulah kisah kali ini, penuh kekecewaan yaa.. Jangan sedih gan, setiap kekecewaan pasti ada kegembiraan. Cuma ndak tau aja kapan tu kegembiraan bakal dateng. Wkwkwk.
Kita ndak boleh sedih terus gan. Nikmati waktu detik detik ini #eaa. Be Happy is a one of important things too.. So, keep ganbatte! and you'll get rainbow life~ #DirimuNgomongApaNakBelut
Otee.. sudah waktunya kita akhiri acara kali ini. Sampai jumpa di acara berikutnyaaa.. Jaa Nee..
Aku merasa ndak enak hati sebenarnya. Bukan, bukan karena Pii ikut, cuma memang keadaan hatiku yang lagi tak menentu #eaa. Sebenarnya selain membeli keperluan sekolah, aku ingin refreshing dari kekecewaanku.
Okeh, mau tak mau sepertinya harus kujelaskan disini. Jadi, kemarin #Flashback
.
.
.
Pada suatu hari, hiduplah seorang pangeran dari negeri dongeng #SALAH. Ia meminta seorang Belut untuk menemaninya ke sebuah tempat penampungan kertas (baca : bank) esok hari. Belut yang saat itu juga sibuk dengan berbagai kerjaannya kemudian melihat jadwalnya dan setuju untuk mengantarnya, kebetulan ia ada perlu ke sana untuk membeli peralatan kerja (baca : alat tulis) untuk esok lusa.
Hari berganti, Belut menunggu di rumah dan bersiap-siap. Daftar barang yang harus dibeli juga sudah tersedia. Hingga lama ia menunggu tak ada kabar. Akhirnya ia memutuskan untuk memberikan pesan pada sang pangeran.
"Kalau ada apa-apa bilang aja, aku ada di rumah mau mandi dulu." Belut menempelkan hapenya di dagunya sambil melihat keatas, berharap pesannya cepat dibalas.
Lama ia menunggu sampai sang Belut bingung harus bagaimana, dilema antara ingin berangkat atau menunggu dulu. Akhirnya ia mengirim pesan lagi yang berisi "Jadi gak si?" Ya, Belut mulai resah, apa yang membuatnya lama sekali. Ia tak tahu.
Lama... Itu yang ada di pikirannya. Tetapi ia tetap menunggu sampai ada pesan masuk yang ditandai dengan bunyinya yang nyaring "PING". Ia buka pesan tersebut yang berisikan "Udah. wkwkw.. Aku diajak jalan sama temenku, dan jujur aku gk bisa nolak, karena aku jalan sama temenku yang suka sama temenku yang ngajak jalan itu,"
"Hmph!" Belut mengembungkan pipinya. Satu yang ia pikirkan saat itu. Kesal. Ya, Kesal. Apalagi sebutannya? Ya, Kesal.
Belut memilih untuk tidur dan mengabaikan pesan tersebut. Sambil meringkuk bersama dengan guling kesayangannya yang setia, memendam rasa kesal itu sendiri. Baginya itu lebih baik.
.
.
.
"Ya, Begitu Pii.." Jelasku. Kami membicarakan hal ini berdua di sebuah cafe (?) apa nyebutnya? kios? bar? toko? ya apalah itu. Oh, sebut saja Calais. Sambil meminum segelas honey milk tea dengan pudding coklat membuat pembicaraan begitu lancar. Ya, cuma dia yang tahu aku sedang kecewa saat itu.
Dan ia menyarankanku untuk bilang, setidaknya dia tidak seperti itu lagi. Tapi.. Sifatku yang satu ini tak bisa mengatakannya secara langsung. Aku memang bukan tipe penyimpan dendam, tetapi aku mudah kecewa, dan untuk mengetahui aku sedang kecewa juga membutuhkan kepekaan yang tinggi, karena aku tidak akan menunjukkannya secara langsung. Tipe yang merepotkan. Lebih lengkapnya ada di post sebelumnya tentang "Mengapa Aku sedang Sedih dan Kesal Akhir-akhir ini?" :v #promote.
Aku juga tak ingin yang lain tahu jika aku sedang kecewa. Aku pun berperilaku seperti biasa. Makanya, butuh kepekaan tinggi untuk menyadarinya.
Sampai saat ini cuma Pii dan kalian yang menbaca artikel gaje ini yang tahu. :v
.
.
.
Sebenarnya saat itu aku juga memiliki niat untuk memberikan point-point positif di dalam pikiranku dengan mengajaknya ke Balekota hari ini (baca : saat ini). Tetapi sesaat sebelum aku dan Pii berangkat, terlihat ia bersama teman ceweknya bersiap-siap. Secara cepat, aku memutar otak dan menghapus kata "mengajak" dan diganti dengan "pergi secepat mungkin".
Perasaanku panas, tetapi juga sedih. Aku kesal juga dengan diriku yang tidak bisa berkata banyak. Ya, memang salah satu sifat jelekku dan aku harus melatih diriku sendiri.
Saat itu aku mengalami kekecewaan 2x berturut-turut.
.
.
.
Hari sudah menjelang malam. Aku dan Pii memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami kali ini. Setidaknya aku berusaha untuk membuat diriku tidak kecewa lagi.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 29 Juli 2015
Ya, hari ini masih kututupi perasaan kecewaku yang masih tersisa. Aku bersikap seolah tidak ada apa-apa. Hanya mungkin aku agak sensi dengannya. "Ambek!" Ya, sebenarnya memang beneran si. Tapi yasudahlah.
Aku, bersama dengan Pii dan pangeran makan bekal di kantin saat pulang sekolah. Aku berusaha untuk menghilangkan rasa kecewaku. Ya, awalnya memang sensi, tetapi, di real, aku memang tidak bisa mengabaikan orang lain. Bukan tidak bisa, hanya sulit bagiku untuk melakukannya. Coba kalau kalian berada di posisi yang diabaikan, pasti sedih.
Setelah makan, ia ada
Saat pulang, aku dan Pii jalan-jalan ke Istana Boneka. Bukan yang di dufan. :v Yang di Dufan itu serem. Hem. Pii ingin mencari hadiah untuk Meme. Akhirnya kami patungan beli boneka
Aku suka boneka di sana. UNYUUU~ Aku suka anjing husky, dan disana ada. :") Tapi... Sudahlah. Aku ingin menabung. Mungkin ndak akan kesampaian tu boneka. Tapi sudahlah.
Saat pulang, tidak kusangka ia berhasil melewati tantanganku dengan pesan yang bertuliskan "Menang," Aku bingung harus senang atau yahhh.. Karena dia melawan kelasku. Artinya kalau dia menang, berarti kelasku kalah. Kan..... gimana gitu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Yak begitulah kisah kali ini, penuh kekecewaan yaa.. Jangan sedih gan, setiap kekecewaan pasti ada kegembiraan. Cuma ndak tau aja kapan tu kegembiraan bakal dateng. Wkwkwk.
Kita ndak boleh sedih terus gan. Nikmati waktu detik detik ini #eaa. Be Happy is a one of important things too.. So, keep ganbatte! and you'll get rainbow life~ #DirimuNgomongApaNakBelut
Otee.. sudah waktunya kita akhiri acara kali ini. Sampai jumpa di acara berikutnyaaa.. Jaa Nee..
Salam
Belut yang Sedang Kecewa