Selasa, 09 Juni 2015

Single Happy? Why I feel broken now?

Lama tak jumpaaa.. Kembali lagi dengan si belut yg abstrak en absurt or other like that.
Sedih banget ndak bisa updet panjang karena ini updet dari hape dan ini melelahkan.. :')
Banyak banget kisah yang pingin admin ceritain ke kalian. Sedih banget deh min... aku sakit... *nyanyi lagu Yovie n Nuno* *salaaahhh*

Ote.. kita lanjut ajj ceritanya, let's start the story.

-----------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 6 Juni 2015

Hari ini ada lomba masak lho di sekolah. Ramaaaiii sekali.. sangat.. xD dan ak ndak nyangka kakak dateng.. KAKAK DATENG OMAIGATT.. KAKAKKK.. kukira kami ndak bakal ketemu lagi... kukira bertemu dengannya hanya angan-anganku semata.. tapi dia datang.. dia datang.. :') ya... dia dulu adalah orang yang aku suka.. ak sayang dia.. bagiku dia sudah seperti kakak kandungku sendiri.. Aku anak pertama, jadi aku mengangkat sosok kakak dari orang yang ak kenal.

Aku merindukannya, sangat. Sudah setahunan kami tak temu pandang. Aku cuma mengandalkan jejaring sosial untuk terus terhubung dengannya. Begitu pula dengannya.

Dia sibuk bekerja hingga tak punya waktu untuk datang main ke sekolah. Dia selalu sukses bikin aku terkejut. Dan kali ini dia membuatku nyaris menangis karena sangking kangennya.

Suka? .-. Ya, aku suka dia. Sayang? Ya, aku sayang dia. Dia kakakku yang berharga. Sebagai pacar? Tidak.. bukan begitu. Orang yang sudah kuanggap sebagai kakak kandung biasanya tidak bisa menjadi pacar. Hmn.. gimana yah.. merasa, dia sudah menjadi orang yang berharga dalan hidupku.

Sekarang bagaimana perasaanku? Be single happy dund. I think so..

---------------------------------------------------------------------

Selasa, 9 Juni 2015

Aku merasa sedih dan merasa bersalah. Entah pada siapa. Sudah 2 harian aku merasakan perasaan seperti ini. Perasaan tidak enak. Tapi perasaan apa ini??

Hari ini aku memaksakan diri untuk masuk. Aku sedang mengalami anemia. Yahh.. karena bulan ini lgi menstruasi. Wajar si bagi seorang perempuan. Yang tidak lazimnya, tubuhku yang bisa ambruk tiba-tiba. Fisikku memang lemah semenjak aku terkena DBD saat aku masih kecil. Faktor pengaruh obat dan antibodiku. Yah.. tapi aku sudah biasa.

Tetapi aku merasakan firasat yang tidak enak. Dari mana?? Pangeran kah?? Kulihat pagi-pagi dia baik-baik saja. Mungkin hanya perasaanku.

Aku berada di ruang perpustakaan, sedang menyelesaikan tugasku sebagai ketua design di sebuah majalah sekolah. 'Hari ini harus finish semua!' Batinku. Aku sudah lelah begadang dan dikejar-kejar terus. Dan akhirnya aku menghabiskan jam-jam hari ini hanya untuk menunggu dummy cetakan selesai. Fueh.

Ditengak kebosananku, ada firasat tak enak yang membelengguku. Entah dari mana firasat ini berasal. Tiba-tiba kudengar dari temanku "pangeran pulang kan?" Aku berfikir 'hah? Kenapa? Kan masih jam 10an' "katanya lagi marah," sambung temanku. "Sampai sempet marahan sama Reyna juga," Reyna *laki-laki* dia adalah sahabat pangeran. Mereka selalu akrab kemanapun mereka pergi. Aku sempat tak percaya mendengarnya. Apa yang sebenarnya terjadi.... perasaan cemas menyelimutiku.

Aku tidak bisa bergerak bebas karena masih mengurusi majalah sekolah. Aku harap tidak ada hal buruk terjadi. ARRGHHH.. aku ingin menghampirinya dan mengkatrolnya kembali. Tuhan, kumohon jangan terlambat...

Aku tak tahu apa yang terjadi. Sesaat kukembali ada Reyna yang sedang memainkan laptopnya. "Reyna, apa kamu melihat pangeran?" Dia menjawab "tenang, dia ada kok. Habis berantem lho," ternyata benar ada hal buruk terjadi. "Makasih Reyna, nanti aku urus,"

Aku kembali mengurusi majalah sekolah sambil asik membaca cerpen buatan anak-anak angkatanku. Ada buatan Kiki, yang ceritanya tentang kisahnya saat perpisahan dengan sahabat-sahabatnya di tempat yang jauh sana. Ada buatan Pii, tentang kisah kucing milik pacarnya yang akhirnya meninggal menyusul pacarnya. Cerita yang menyedihkan. Ada buatan pangeran juga yang bercerita tentang saat ia kecelakaan. Dasar, sepertinya dia harus dinasehati lagi. Dan aku menemukan cerpen buatan kakak. Hihi.. dulu dia anak X4 juga. Dan ceritanya lucu.. hihi. Ak menunjukkannya pada Daddy Joko, dan ia pun ikut tertawa.

Saat pulang, kulihat dia dan reyna sedang melihat laptop. Yokatta, dia sudah baikan. Aku pun melihat Wiry dan pangeran bermain yu gi oh. Mereka berdua lucu, seperti chunibyo. Ahahaha..

Wiry pun pulang. Aku tidak ingin pulang.... entah kenapa.... aku merasa... masih ingin berada bersamanya sebentar lagi... kenapa perasaanku begini....

Akhirnya dia meninggalkan aku sendirian. Kenapa aku merasa patah hati begini.... padahal aku sudah happy-happy saja menjadi single happy, tetapi kenapa aku merasa.... kesepian tanpanya. Aku berjalan sendiri ke tempat parkiran, dan aku pun menangis sendirian. Berharap tak ada yang melihatku menangis seperti ini. Tuhan, aku hanya ingin bahagia menikmati hari-hariku yang tak tahu kapan akhirnya.

Tetapi kenapa aku tidak bisa berhenti menangis? Apa ini tandanya aku masih mengharapkan dia? Tuhan....

'sudah seberapa besarkah perasaanmu padanya?' Ojou-sama....
'aku mendukungmu,' mamah.....
'lu jangan sanpe jatuh hati lagi' Nene.....
'Bohong! Kalau lu bilang bakal bisa lupain dia,' Kiki.......
'Yakin?' Kakak....

Aku tak tahu harus berlari kenana lagi....

Perasaan yang sudah tersesat ini.....

Kepalaku pusing... badanku panas.. pikiranku penuh... dadaku sesak... pertanyaan yang terus membanjiriku... tak ada satupun yang terjawab.. serasa, mungkin sia-sia kupikirkan. Badanku lemas... aku tak kuat lagi..

Dikasur kecilku, kurebahkan tubuhku. Seketika seluruh ototku tak kuat untuk menopang tulang-tulangku... perasaanku kacau balau..

Aku ingin menyerah.... tapi juga tidak... aku ingin menikmati hari-hari... aku ingin lupakan semua.. sesak....

Air mataku tak bisa berhenti mengalir sampai saat ini. Tuhan, mengapa Engkau memberikan perasaan seperti ini.....? Dan sampai kapankah aku harus merasakan perasaan sakit ini??

Genggam?? Ya, aku ingin menggenggamnya erat. Peluk? Ya, aku ingin memeluknya erat. Mengapa aku memiliki perasaan seperti ini... Tuhan.. sampai kapan aku harus merasakan sesak ini????

Dan aku pun hanya bisa meratapi nasib diatas kasurku...

Aku hanya bisa berharap, "jika dia memang jodohku, dekatkanlah.. Tetapi jika dia bukan jodohku... Jauhkanlah ia dariku, Tuhan... Hanya Engkaulah yang dapat menjalankan hidupku."







Salam "Belut yang Tersesat dan Tak Tahu Jalan Pulang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar