Selasa, 09 Juni 2015

What's Your Feeling Say? What's Your Dreaming Say?

Kembali lagi bersama si belut yang kawaiih... kawaiih gituch.. (?) (Author  : lagi kenapa mih belut? Kerasukan kali yah?) Intinya belut lgi diambang-ambang gantungan baju (?)

Yaudahlah yah.. kita lanjut aja..

Let's start the story!

-------------------------------------------------------------------

Rabu, 10 Juni 2015

Aku terbangun dari mimpiku. Mimpi yang mengejutkan buatku. Suhu badanku mendadak naik. Sepertinya aku memang belum pulih sepenuhnya. Ak mencoba mengingat-ingat kembali mimpi yang kualami semalam. Dan aku mengingat sebagian.

' aku mengandung seorang anak di dalam rahimku'

Perutku lebih besar dari biasanya. Aku mencoba memeriksakannya. Fakta besar yang membuatku tersedak. Aku mengandung anak dari orang yang sangat kukenal. Orang yang aku sayangi. Perasaan bahagia dan cemas menyelimutiku. Tetapi aku berfikir, bukannya aku masih pelajar? Kenapa semua senang? Aku pun bergumul sendiri. Dan jujur ini menakutkanku. Diambang kematian, aku akan mengalami hal seperti itu. Tetapi aku bertekat akan melahirkannya. Karena ini anaknya juga. Oh Tuhan... anak ini menendang-nendang dari dalam perutku. Sepertinya laki-laki. Mudah-mudahan ia tumbuh menjadi anak yang baik. Aku menunggumu...

.
.
.

Dan aku pun terbangun. Detak jantungku bergerak cepat. Mimpi apa barusan?! Aku mengandung anak dari pangeran. Ini apa-apaan?! Jujur aku shock sampai loncat dari tempat tidur.

Beberapa hari sebelum ini, aku bermimpi menginjak ular kecil dan digigit ular. Kata temenkudan internet si.. tentang jodoh. Plis.. aku masih SMA dan aku masih ingin menikmati hari-hari yang tak tahu kapan berakhirnya ini.

Aku ingin melihat wajahnya saat ini dan menghapuskan perasaan shock ini. Akhirnya aku mengajaknya bermain. Tetapi dia menolak. Dan aku hanya bisa terbaring di kasurku dan menikmati suhu tubuhku yang kian naik sampai sekarang. Aku bosan sendirian dirumah. Aku... ingin ditemani walau sebentar. Aku pun hanya bisa memeluk erat guling kesayanganku. Saksi bisu akan kegalauan tidak jelasku.




Salam "Belut yang Tak Tahu Harus Memikirkan Apa"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar